Akbarpost//Suatu keadaan dimana ginjal tidak dapat melakukan fungsinya. Pada gagal ginjal kronik penurunan fungsi ginjal terjadi secara berangsur, progresif , yang kemudian beakhir menjadi gagal ginjal terminal. Ini dapat disebabkan oleh penyakit sistemik seperti : diabetes mellitus, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hiperteni yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter, seperti penyakit ginjal polikistik, gangguan vaskuler, infreksi, medikasi atau agens toksik.
Pada gagal ginjal kronik terjadi penumpukan atau peningkatan sisa metabolisme, zat toksik dan air. Antara lain meningkatnya ureum yang terbentuk dari proses metabolisme protein dan kreatinin yang terbentuk dari otot tubuh dan sisa-sisa metabolisme lain yang tidak dapat dideteksi secara rutin. Kelebihan zat-zat ini mengakibatkan mual, muntah, lemas, kehilangan selera makan, gatal. Sedangkan kelebihan air mengakibatkan asidosis metabolik dan menimbulkan sesak napas. Peningkatan pospat mengakibatkan gangguan metabolisme tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penurunan fungsi ginjal juga mengakibatkan produksi eritropoetin berkurang sehingga terjadi anemi (produksi sel darah merah berkurang) dan penurunan produksi vitamin D aktif, yang mengakibatkan kerapuhan tulang.
Gejala dermatologi yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran uremik, suatu penumpukan kristal urea di kulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif pada penyakit ginjal tahap akhir.
Pada gagal ginjal kronik terjadi penumpukan atau peningkatan sisa metabolisme, zat toksik dan air. Antara lain meningkatnya ureum yang terbentuk dari proses metabolisme protein dan kreatinin yang terbentuk dari otot tubuh dan sisa-sisa metabolisme lain yang tidak dapat dideteksi secara rutin. Kelebihan zat-zat ini mengakibatkan mual, muntah, lemas, kehilangan selera makan, gatal. Sedangkan kelebihan air mengakibatkan asidosis metabolik dan menimbulkan sesak napas. Peningkatan pospat mengakibatkan gangguan metabolisme tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penurunan fungsi ginjal juga mengakibatkan produksi eritropoetin berkurang sehingga terjadi anemi (produksi sel darah merah berkurang) dan penurunan produksi vitamin D aktif, yang mengakibatkan kerapuhan tulang.
Gejala dermatologi yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran uremik, suatu penumpukan kristal urea di kulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif pada penyakit ginjal tahap akhir.
Posting Komentar