Akbarpost/Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Osteomielitis akut terutama ditemukan pada anak-anak. Umumnya infeksi pada tulang panjang dimulai pada metafisis. Tulang yang sering terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta vertebra. Osteomielitis kronis terjadi bila pengobatan terhadap infeksi terlambat atau tidak adekuat, atau bila ada sekwester. Terdapat osteomielitis yang kronis dari permulaannya, misalnya pada abses Brodie.
Osteomielitis pada tulang panjang
Kuman biasanya bersarang dalam spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul abses atau beberapa abses kecil. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat periost dan kadang-kadang menembusnya. Pus meluas dibwah periost dan pada tempat-tempat tertentu membentuk fokus sekunder. Nekrosis tulang yang timbul dapat luas dan terbentuk sekwester.
Bila arteri nutrisia mengalami trombosis, maka dapat menimbulkan sekwestrasi tulang yang luas. Periost yang terangkat oleh pus kemudian dikenal sebagai reaksi periosteal. Jga didalam tulang itu sendiri dibentuk tulang baru, baik pada tradekula maupun korteks, sehingga tulang terlihat lebih opak dan dikenal sebagai sclerosis. Tulang yang dibentuk dibawah periost ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama dan disebut involukrum. Involukrum ini pada berbagai tempat terdapat lubang tempat pus keluar, yang disebut kloaka.
Osteomielitis pada neonatus dan bayi
Osteomielitis pada neonatus dan bayi seringkali hanya dengan gejala klinis yang ringan, dapat mengenai satu atau banyak tulang dan mudah meluas ke sendi didekatnya. Biasanya lebih sering terjadi pada bayi dengan resiko tinggi seperti permatur, berat badan kurang. Tindakan-tindakan seperti resusitas, venaseksi, kateterisasi, dan infus, secara potensial dapat merupakan penyebab infeksi. Kuman penyebab paling sering adalah streptococcus.
Osteomielitis dan artritis septic pada bayi biasanya disertai destruksi yang luas dari tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak sekitarnya. Pada neonatus ada hubungan antara pembulu darah epifisis dengan pembulu darah metafisis, yang disebut pembulu darah transfiseal, hubungan ini dapat menyebabkan mudahnya infeksi meluas dari metafisis ke epifisis dan sendi. Kadang-kadang osteomielitis pada bayi juga dapat mengetahui tulang lain seperti maksila, vertebra, tengkorak, iga, dan pelvis.
Tuberkulosis tulang dan sendi
Tuberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan yang kronik dan destruktif yang disebabkan basil tuberkulosis yang menyebar secara hematogen dari fokus jauh, dan hampir selalu berasal dari paru-paru. Penyebaran basil ini dapat terjadi pada waktu infeksi primer atau pasca primer. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak.
Basil tuberculosis biasanya menyangkut dalam spongiosa tulang. Pada tempat infeksi timbul osteitis, kaseasi dan likuifaksi dengan pembentukan pus yang kemudian dapat mengalami kalsifikasi. Berbeda dengan osteomielitis piogenik, maka pembentukan tulang baru pada tuberkulosis tulang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Di samping itu, periostitis dan sekwester hampir tidak ada. Pada tuberculosis tulang ada kecenderungan terjadi perusakan tulang rawan sendi atau discus invertebrate.
Tuberkulosis pada tulang panjang
Pada tulang panjang, lesi paling sering terdapat di daerah metafisis yang pada roentgen terlihat sebagai lesi destruktif berbentuk bulat atau lonjong. Pada permulaaan, batas- batasnya tidak tegas tetapi pada proses yang sudah kronis batasnya menjadi tegas, kadang-kadang dengan sklerosis pada tepinya. Lesi dapat menyeberangi garis epifiser dan mengenai epifisis dan selanjutnya mengenai sendi. Proses dapat juga bermula pada epifisis tulang panjang.
Tuberkulosis pada tulang belakang
Frekuensi tuberkulosis tulang yang paling tinggi adalah pada tulang belakang, biasanya di daerah troakal atau lumbal, jarang di daerah servikal. Lesi biasanya pada korpus vertebra dan proses dapat bermula di 3 tempat, yaitu :
- Dekat dikus invertebrata atas atau bawah, disebut tipe marginal, yang sesuai dengan tipe metafiseal pada tulang panjang.
- Di tengah korpus, disebut tipe sentral.
- Di bagian anterior korpus, disebut tipe anterior atau subperiorsteal.
Pada tipe marginal, lesi destruktif biasanya terdapat di bagian depan korpus vertebra dan cepat merusak discus. Proses dapat terjadi pada dua atau lebih vertebra yang berdekatan. Karena bagian korpus vertebra paling banyak mengalami destruksi disetai adanya kolaps, maka korpus vertebra akan berbentuk baji dan pada tempat tersebut timbul gibbus
Abses paravertebral timbul cepat dan paling mudah dilihat di daerah torakal karena adanya kontras paru-paru. Bila sudah lama akan timbul kalsifikasi pada abses. Tidak terlihat adanya pembentukan tulang baru pada proses yang aktif.
Bila pengobatan berhasil, tanda-tanda penyembuhan pada vertebra yang terkena dapat dilihat dari :
- Densitas tulang yang kembali normal,
- Rincian tulang terlihat lebih jelas,
- Batas tulang yang menjadi lebih tegas.
Pada tipe sentral, abses timbul pada bagian tengah korpus vertebra dan discus lambat terkena proses. Bila lesi meluas ke tepi tulang, maka proses selanjutnya adalah seperti pada tipe marginal. Pada tipe anterior, proses berlangsung di bawah periost dan meluas di bawah ligamen longitudinal anterior. Kerusakan pada diskus terjadi lambat.
Tuberkulosis pada trokanter mayor
Salah satu tulang yang sering terkena tubekulosis adalah trokanter mayor, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Lesi dapat bermula pada tulang atau bursa. Bila lesi bermula pada bursa, maka erosi pada tulang kadang-kadang hanya superfesial dan akan sukar dilihat. Baik proses yang dimulai pada tulang maupun bursa, dapat meluas ke sendi panggul. Gambaran radiologik tuberkulosis pada trokanter mayor sama dengan pada tulang panjang.
Daktilitis tuberkulosis
Kelainan ini disebut juga spina ventosa. Tulang falangs yang terkena melebar karena ekspansi medula. Biasanya dapat dibedakan dari daktilitis karena sifilis, di mana tulang lebar karena penebalan tulang.
Artritis tuberkulosis, proses bisa bermula pada sinovium atau pada tulang.
- Proses mulai pada sinovium, pada stadium dini tanda-tanda tidak khas, yang tampak ialah:
- Penebalan kapsul sendi,
- Sendi tampak suram dan sela sendi agak melebar karena efusi, intra – artikuler,
- Osteoprosis pada tulang-tulang sekitar sendi karena hipermia.
Sebaliknya dibuat fotosendi sebelahnya yang sehat untuk perbandingan. Pada stadium lebih lanjut timbul erosi pada tulang dekat sendi yang bisa bersifat local atau luas. Kerusakan pada tulang rawan relatif lambat di bandingkan dengan arthritis purulenta dan bila ini terjadi sela sendi akan menyempit.
Proses mulai pada tulang. Pada proses yang bermula pada tulang gambaran radiologiknya adalah gambaran kombinasi dari proses tuberculosis pada metafisisepifisis dan tanda-tanda infeksi sinofium.
Koksitis tuberkulosis
Sering pada anak-anak proses dapat dimulai di asetabulum, sinovium, epifisis femur, atau trokanter mayor. Destruksi tulang biasanya banyak, baik pada asetabulum maupun pada kaput femur. Kadang-kadang kaput femur tidak dapat dilihat lagi. Bila destruksi pada asetabulum banyak dapat menimbulkan protusio asetabuli. Diagnosis diferensial yang penting adalah penyakit perthes, yaitu nekrosis avaskular dan kaput femur.
Tuberkulosis sendi lutut, Gonitis tuberculosis termasuk sering dan gambaran radiologiknya sesuai yang diuraikan diatas.
Tuberkulosis sendi bahu. Kadang-kadang lesi pada kaput humerus besar dan berbentuk kistik sehingga menyerupai giant cell tumor. Bila terdapat juga lesi pada glenoid, maka kedua penyakit ini mudah dibedakan karena giant cell tumor tidak menyeberangi sendi. Kdang-kadang lesi tuberkulosis pada kaput humeri kecil dan tanpa pembentukan pus serta gejalanya ringan dan di kenall sebaagai caries siccca.
Tuberkulosis sendi siku, destruksi tulang terutama pada olekranon dan ujung distal humerus. Fossa olekrani menjadi dalam disebabkan erosi. Biasanya destruksi pada kaput radius kurang dibandingkan dengan kedua tulang tadi. Diagnosis diferensial yang penting adalah reumatoid arthritis.
Sifilis tulang sekarang sudah jarang dijumpai.
Sifilis kongenita
Penyakit dapat timbul cepat, yaitu sejak lahir sampai 4 tahun; atau lambat, yaitu antara 5 tahun sampai 15 tahun. Lesi biasanya luas dan simetris, dan kelainan pada tulang terdiri atas peiostitis atau osteitis atau osteomielitis. Paling seing terkena adalaah radius, ulna, dan tulang-tulang sekitar lutut.
Periostitis merupakan kelainan yang paling sering dijumpai. Gambaran radiologik terlihat sebagai garis tipis atau berlapis-lapis di luar korteks dan sejajar dengan korteks. Penebalan korteks pada diafisis dijumpai pada kasus lanjut. Osteitis atau osteomielitis biasanya setempat atau tersebar luas.
Destruksi pada bagian medial tibia proksimal yang bersifat bilateral adalah khas untuk sifilis kongenita ( Wimberger sign ). Sifat khas dari sifilis tulang adalah pembentukan tulang baru yang banyak sehingga densitas tulang meninggi. Pada sifilis kongenita seringkali terlihat densitas tulang meninggi pada ujung metafisis dan di dekatnya ada daerah yang lebih radiolusen. Gambaran ini tidak patognomonis untuk sifilis karena dijumpai juga pada penyakit-penyakit lain dimana pertumbuhan tulang terganggu, misalnya leukemia dan skorbut.
Sifilis akuisita
Dapat mengenai setiap tulang. Kelainan pada tulang terdiri atas periostitis daan osteomielitis.
Gambaran periostitis bisa bermacam-macam, yaitu :
- Lamelar
- Spikula atau sunray appearance sehingga gambaranya menyerupai neoplasma
- Seperti renda ( lace-like appearance )
Osteomielitis pada tulang panjang
Kuman biasanya bersarang dalam spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul abses atau beberapa abses kecil. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat periost dan kadang-kadang menembusnya. Pus meluas dibwah periost dan pada tempat-tempat tertentu membentuk fokus sekunder. Nekrosis tulang yang timbul dapat luas dan terbentuk sekwester.
Bila arteri nutrisia mengalami trombosis, maka dapat menimbulkan sekwestrasi tulang yang luas. Periost yang terangkat oleh pus kemudian dikenal sebagai reaksi periosteal. Jga didalam tulang itu sendiri dibentuk tulang baru, baik pada tradekula maupun korteks, sehingga tulang terlihat lebih opak dan dikenal sebagai sclerosis. Tulang yang dibentuk dibawah periost ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama dan disebut involukrum. Involukrum ini pada berbagai tempat terdapat lubang tempat pus keluar, yang disebut kloaka.
Osteomielitis pada neonatus dan bayi
Osteomielitis pada neonatus dan bayi seringkali hanya dengan gejala klinis yang ringan, dapat mengenai satu atau banyak tulang dan mudah meluas ke sendi didekatnya. Biasanya lebih sering terjadi pada bayi dengan resiko tinggi seperti permatur, berat badan kurang. Tindakan-tindakan seperti resusitas, venaseksi, kateterisasi, dan infus, secara potensial dapat merupakan penyebab infeksi. Kuman penyebab paling sering adalah streptococcus.
Osteomielitis dan artritis septic pada bayi biasanya disertai destruksi yang luas dari tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak sekitarnya. Pada neonatus ada hubungan antara pembulu darah epifisis dengan pembulu darah metafisis, yang disebut pembulu darah transfiseal, hubungan ini dapat menyebabkan mudahnya infeksi meluas dari metafisis ke epifisis dan sendi. Kadang-kadang osteomielitis pada bayi juga dapat mengetahui tulang lain seperti maksila, vertebra, tengkorak, iga, dan pelvis.
Tuberkulosis tulang dan sendi
Tuberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan yang kronik dan destruktif yang disebabkan basil tuberkulosis yang menyebar secara hematogen dari fokus jauh, dan hampir selalu berasal dari paru-paru. Penyebaran basil ini dapat terjadi pada waktu infeksi primer atau pasca primer. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak.
Basil tuberculosis biasanya menyangkut dalam spongiosa tulang. Pada tempat infeksi timbul osteitis, kaseasi dan likuifaksi dengan pembentukan pus yang kemudian dapat mengalami kalsifikasi. Berbeda dengan osteomielitis piogenik, maka pembentukan tulang baru pada tuberkulosis tulang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Di samping itu, periostitis dan sekwester hampir tidak ada. Pada tuberculosis tulang ada kecenderungan terjadi perusakan tulang rawan sendi atau discus invertebrate.
Tuberkulosis pada tulang panjang
Pada tulang panjang, lesi paling sering terdapat di daerah metafisis yang pada roentgen terlihat sebagai lesi destruktif berbentuk bulat atau lonjong. Pada permulaaan, batas- batasnya tidak tegas tetapi pada proses yang sudah kronis batasnya menjadi tegas, kadang-kadang dengan sklerosis pada tepinya. Lesi dapat menyeberangi garis epifiser dan mengenai epifisis dan selanjutnya mengenai sendi. Proses dapat juga bermula pada epifisis tulang panjang.
Tuberkulosis pada tulang belakang
Frekuensi tuberkulosis tulang yang paling tinggi adalah pada tulang belakang, biasanya di daerah troakal atau lumbal, jarang di daerah servikal. Lesi biasanya pada korpus vertebra dan proses dapat bermula di 3 tempat, yaitu :
- Dekat dikus invertebrata atas atau bawah, disebut tipe marginal, yang sesuai dengan tipe metafiseal pada tulang panjang.
- Di tengah korpus, disebut tipe sentral.
- Di bagian anterior korpus, disebut tipe anterior atau subperiorsteal.
Pada tipe marginal, lesi destruktif biasanya terdapat di bagian depan korpus vertebra dan cepat merusak discus. Proses dapat terjadi pada dua atau lebih vertebra yang berdekatan. Karena bagian korpus vertebra paling banyak mengalami destruksi disetai adanya kolaps, maka korpus vertebra akan berbentuk baji dan pada tempat tersebut timbul gibbus
Abses paravertebral timbul cepat dan paling mudah dilihat di daerah torakal karena adanya kontras paru-paru. Bila sudah lama akan timbul kalsifikasi pada abses. Tidak terlihat adanya pembentukan tulang baru pada proses yang aktif.
Bila pengobatan berhasil, tanda-tanda penyembuhan pada vertebra yang terkena dapat dilihat dari :
- Densitas tulang yang kembali normal,
- Rincian tulang terlihat lebih jelas,
- Batas tulang yang menjadi lebih tegas.
Pada tipe sentral, abses timbul pada bagian tengah korpus vertebra dan discus lambat terkena proses. Bila lesi meluas ke tepi tulang, maka proses selanjutnya adalah seperti pada tipe marginal. Pada tipe anterior, proses berlangsung di bawah periost dan meluas di bawah ligamen longitudinal anterior. Kerusakan pada diskus terjadi lambat.
Tuberkulosis pada trokanter mayor
Salah satu tulang yang sering terkena tubekulosis adalah trokanter mayor, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Lesi dapat bermula pada tulang atau bursa. Bila lesi bermula pada bursa, maka erosi pada tulang kadang-kadang hanya superfesial dan akan sukar dilihat. Baik proses yang dimulai pada tulang maupun bursa, dapat meluas ke sendi panggul. Gambaran radiologik tuberkulosis pada trokanter mayor sama dengan pada tulang panjang.
Daktilitis tuberkulosis
Kelainan ini disebut juga spina ventosa. Tulang falangs yang terkena melebar karena ekspansi medula. Biasanya dapat dibedakan dari daktilitis karena sifilis, di mana tulang lebar karena penebalan tulang.
Artritis tuberkulosis, proses bisa bermula pada sinovium atau pada tulang.
- Proses mulai pada sinovium, pada stadium dini tanda-tanda tidak khas, yang tampak ialah:
- Penebalan kapsul sendi,
- Sendi tampak suram dan sela sendi agak melebar karena efusi, intra – artikuler,
- Osteoprosis pada tulang-tulang sekitar sendi karena hipermia.
Sebaliknya dibuat fotosendi sebelahnya yang sehat untuk perbandingan. Pada stadium lebih lanjut timbul erosi pada tulang dekat sendi yang bisa bersifat local atau luas. Kerusakan pada tulang rawan relatif lambat di bandingkan dengan arthritis purulenta dan bila ini terjadi sela sendi akan menyempit.
Proses mulai pada tulang. Pada proses yang bermula pada tulang gambaran radiologiknya adalah gambaran kombinasi dari proses tuberculosis pada metafisisepifisis dan tanda-tanda infeksi sinofium.
Koksitis tuberkulosis
Sering pada anak-anak proses dapat dimulai di asetabulum, sinovium, epifisis femur, atau trokanter mayor. Destruksi tulang biasanya banyak, baik pada asetabulum maupun pada kaput femur. Kadang-kadang kaput femur tidak dapat dilihat lagi. Bila destruksi pada asetabulum banyak dapat menimbulkan protusio asetabuli. Diagnosis diferensial yang penting adalah penyakit perthes, yaitu nekrosis avaskular dan kaput femur.
Tuberkulosis sendi lutut, Gonitis tuberculosis termasuk sering dan gambaran radiologiknya sesuai yang diuraikan diatas.
Tuberkulosis sendi bahu. Kadang-kadang lesi pada kaput humerus besar dan berbentuk kistik sehingga menyerupai giant cell tumor. Bila terdapat juga lesi pada glenoid, maka kedua penyakit ini mudah dibedakan karena giant cell tumor tidak menyeberangi sendi. Kdang-kadang lesi tuberkulosis pada kaput humeri kecil dan tanpa pembentukan pus serta gejalanya ringan dan di kenall sebaagai caries siccca.
Tuberkulosis sendi siku, destruksi tulang terutama pada olekranon dan ujung distal humerus. Fossa olekrani menjadi dalam disebabkan erosi. Biasanya destruksi pada kaput radius kurang dibandingkan dengan kedua tulang tadi. Diagnosis diferensial yang penting adalah reumatoid arthritis.
Sifilis tulang sekarang sudah jarang dijumpai.
Sifilis kongenita
Penyakit dapat timbul cepat, yaitu sejak lahir sampai 4 tahun; atau lambat, yaitu antara 5 tahun sampai 15 tahun. Lesi biasanya luas dan simetris, dan kelainan pada tulang terdiri atas peiostitis atau osteitis atau osteomielitis. Paling seing terkena adalaah radius, ulna, dan tulang-tulang sekitar lutut.
Periostitis merupakan kelainan yang paling sering dijumpai. Gambaran radiologik terlihat sebagai garis tipis atau berlapis-lapis di luar korteks dan sejajar dengan korteks. Penebalan korteks pada diafisis dijumpai pada kasus lanjut. Osteitis atau osteomielitis biasanya setempat atau tersebar luas.
Destruksi pada bagian medial tibia proksimal yang bersifat bilateral adalah khas untuk sifilis kongenita ( Wimberger sign ). Sifat khas dari sifilis tulang adalah pembentukan tulang baru yang banyak sehingga densitas tulang meninggi. Pada sifilis kongenita seringkali terlihat densitas tulang meninggi pada ujung metafisis dan di dekatnya ada daerah yang lebih radiolusen. Gambaran ini tidak patognomonis untuk sifilis karena dijumpai juga pada penyakit-penyakit lain dimana pertumbuhan tulang terganggu, misalnya leukemia dan skorbut.
Sifilis akuisita
Dapat mengenai setiap tulang. Kelainan pada tulang terdiri atas periostitis daan osteomielitis.
Gambaran periostitis bisa bermacam-macam, yaitu :
- Lamelar
- Spikula atau sunray appearance sehingga gambaranya menyerupai neoplasma
- Seperti renda ( lace-like appearance )
Posting Komentar