Health Akbar Post
Akbarpost//Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas tepatnya pada sel  pulau longerhans. Dalam keadaan biasa insulin diberikan melalui subkutan dan pada keadaan akut (seperti pada keadaan ketoasidosis) diberikan intravena. Lokasi penyuntikan insulin secara subkutan adalah deltoid, paha bagian lateral, abdomen dan daerah skapula. Lokasi penyuntikan tersebut harus dirotasi untuk mencegah timbulnya lipodistropi yang dapat menyebabkan gangguan penyerapan insulin pada daerah tersebut. Rotasi jangan dilakukan tiap hari terapi tiap 2 minggu. Rotasi dapat dilakukan searah jarum jam. Dalam satu daerah penyuntikan, jarak antara penyuntikan satu dan lainnya adalah 2 cm.

Insulin berperan penting dalam tubuh untuk mengubah gula (glukosa) dari karbohidrat yang Anda konsumsi menjadi energi dan menyimpan glukosa untuk keperluan di waktu mendatang. Menjaga fungsi insulin sangat penting untuk mengendalikan kadar gula tubuh supaya tidak melonjak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau turun terlalu rendah (hipoglikemia).

Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi energi. Setiap sel pada tubuh memerlukan gula untuk bekerja. Namun, sel-sel tidak dapat langsung mengubah gula menjadi energi. Maka dari itu, saat Anda makan dan kadar gula dalam darah Anda meningkat, pankreas memberi sinyal untuk melepaskan insulin ke aliran darah. Hormon insulin membantu sel menyerap glukosa dari aliran darah dengan menempelkan diri ke sel-sel dan memberi sinyal sel untuk menyerap gula.

Insulin juga membantu menyimpan gula di hati (liver) apabila kadar gula darah terlalu sedikit. Ini karena fungsi insulin adalah memastikan kadar gula tetap berada dalam rentang yang normal. Apabila karena beberapa alasan pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel-sel Anda kebal terhadap insulin, Anda mungkin akan mengalami komplikasi jangka panjang dari hiperglikemia atau hipoglikemia.

Kondisi paling umum dari masalah insulin adalah diabetes. Ada dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Walau kedua tipe diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, penyebab dan perkembangan masing-masing kasus berbeda. Tidak selalu jelas tipe diabetes apa yang dimiliki seseorang. Untuk mendapatkan diagnosis yang pasti, Anda tentu harus berkonsultasi dengan dokter spesialis endokrin.
Bagaimana diabetes tipe 1 berkembang

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun keliru menyerang bagian tubuh yang sehat. Pada kasus diabetes tipe 1, sistem imun salah menargetkan sel-sel beta penghasil insulin pada pankreas hingga pankreas tidak dapat menghasilkan insulin. Belum ada penjelasan ilmiah yang jelas mengenai penyebab kondisi ini. Diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin untuk mengompensasi matinya sel-sel beta, sehingga orang-orang dengan diabetes tipe 1 sangat tergantung pada insulin dari dokter.

Pada diabetes tipe 2, sistem autoimun tidak menyerang sel-sel beta. Namun, diabetes tipe 2 ditandai dengan ketidakmampuan tubuh merespon insulin. Kondisi juga dikenal sebagai resistensi insulin. Tubuh mengompensasi gangguan ini dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Sayangnya, tubuh tidak selalu mampu menghasilkan insulin yang cukup. Seiring berjalannya waktu, tekanan pada sel-sel beta akibat tuntutan yang tinggi untuk memproduksi insulin ini malah dapat merusak sel beta sehingga produksi insulin menurun.

Pada diabetes tipe 1, insulin tidak dapat dihasilkan karena pankreas rusak. Akibatnya, mereka akan memerlukan suntikan insulin agar tubuh memproses glukosa dan menghindari komplikasi dari kadar gula yang tinggi (hiperglikemia). Pada diabetes tipe 2, sel-sel kebal terhadap insulin.

Download Asuhan Keperawatan Tekhnik Pemberian Insulin

ASKEP 1 Download

Posting Komentar

[random][video]
Diberdayakan oleh Blogger.