Akbarpost/Keadaan gawat darurat bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan juga pada siapa saja. Keadaan ini membuat masyarakat dituntut untuk mengetahui lebih baik bagaimana tindakan pertolongan pertama pada korban yang masuk dalam keadaan gawat darurat tersebut. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit dengan prevalensi yang tinggi dalam kegawatdaruratan. Banyak korban yang mengalami serangan jantung atau heart attack tidak mendapatkan pertolongan yang layak dan semestinya sehingga mortalitas untuk kasus ini sangat tinggi.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah tindakan yang dilakukan untuk menolong korban yang dalam keadaan kehidupan (nyawanya) terancam. Tindakan ini merupakan langkah kedua untuk menyelamatkan korban.
Tindakan CPR) harus sudah dilakukan segera ketika korban mengalami serangan jantung. Semakin lama korban tidak mendapatkan pertolongan awal maka kemungkinan korban selamat menjadi lebih kecil. CPR harus sudah dilakukan kurang dari 4 menit setelah korban mengalami cardiac arrest tindakan ini akan mengurangi resiko kematian sel-sel otak.
Langkah – Langkah BHD
Airway Control
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menyelamatkan/membebaskan jalan nafas dari sumbatan. Sumbatan jalan nafas dapat terjadi karena beberapa hal. Lidah dapat menjadi sangat membahayakan jiwa ketika korban tidak sadar. Selain itu benda asing juga dapat menjadi penyebab obstruksi jalan nafas. Untuk membebaskan jalan nafas oleh karena lidah maka tindakan atau manuver Head-Tilt Chin-Lift cukup efektif pada korban non trauma cervical. Bila korban kita curigai trauma cervical, penolong yang terlatih bisa melakukan Jaw Thrust manuver.
Breathing Support
Periksa ada tidaknya pernafasan
Untuk memeriksa ada tidaknya nafas pada korban, tempatkan telinga penolong ke dekat mulut dan hidung korban sambil tetap membuka jalan nafas. Lakukan Look, lihat adakah pergerakan dada naik-turun, Listen ; dengarkan adakah suara pernafasan dan Feel, rasakan hembusan aliran udara nafas korban. Prosedur ini maksimal 10 detik.
Memberikan Bantuan Nafas
Bila korban tidak bernafas, segera berikan Initial Breathing 2 kali. Nafas yang diberikan jangan terlalu kuat, jangan terlalu banyak / melebihi yang dianjurkan ( rekomendasi AHA Guidelines for CPR 2005). Berikan bantuan nafas mouth to mouth dalam 1 detik dan harus menghasilkan pemgembangan dada (tampak dada naik – turun). Oleh karena itu pada saat memberikan bantuan nafas mata tetap selalu melihat pergerakan dada . Bantuan pernafasan ini sebaiknya diberikan dengan pocket mask untuk menghindari penularan penyakit, atau menggunakan bag valve mask bila tersedia.
Untuk korban yang mengalami henti nafas tanpa disertai henti jantung maka penolong harus melakukan Rescue Breathing (bantuan nafas) 10 – 12 kali per menit ( 1 bantuan nafas setiap 5 – 6 detik) untuk korban dewasa. Berikan bantuan nafas 12 – 20 kali per menit untuk anak dan bayi ( 1 bantuan nafas setiap 3 – 5 detik).
Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah tindakan yang dilakukan untuk menolong korban yang dalam keadaan kehidupan (nyawanya) terancam. Tindakan ini merupakan langkah kedua untuk menyelamatkan korban.
Tindakan CPR) harus sudah dilakukan segera ketika korban mengalami serangan jantung. Semakin lama korban tidak mendapatkan pertolongan awal maka kemungkinan korban selamat menjadi lebih kecil. CPR harus sudah dilakukan kurang dari 4 menit setelah korban mengalami cardiac arrest tindakan ini akan mengurangi resiko kematian sel-sel otak.
Langkah – Langkah BHD
Airway Control
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menyelamatkan/membebaskan jalan nafas dari sumbatan. Sumbatan jalan nafas dapat terjadi karena beberapa hal. Lidah dapat menjadi sangat membahayakan jiwa ketika korban tidak sadar. Selain itu benda asing juga dapat menjadi penyebab obstruksi jalan nafas. Untuk membebaskan jalan nafas oleh karena lidah maka tindakan atau manuver Head-Tilt Chin-Lift cukup efektif pada korban non trauma cervical. Bila korban kita curigai trauma cervical, penolong yang terlatih bisa melakukan Jaw Thrust manuver.
Breathing Support
Periksa ada tidaknya pernafasan
Untuk memeriksa ada tidaknya nafas pada korban, tempatkan telinga penolong ke dekat mulut dan hidung korban sambil tetap membuka jalan nafas. Lakukan Look, lihat adakah pergerakan dada naik-turun, Listen ; dengarkan adakah suara pernafasan dan Feel, rasakan hembusan aliran udara nafas korban. Prosedur ini maksimal 10 detik.
Memberikan Bantuan Nafas
Bila korban tidak bernafas, segera berikan Initial Breathing 2 kali. Nafas yang diberikan jangan terlalu kuat, jangan terlalu banyak / melebihi yang dianjurkan ( rekomendasi AHA Guidelines for CPR 2005). Berikan bantuan nafas mouth to mouth dalam 1 detik dan harus menghasilkan pemgembangan dada (tampak dada naik – turun). Oleh karena itu pada saat memberikan bantuan nafas mata tetap selalu melihat pergerakan dada . Bantuan pernafasan ini sebaiknya diberikan dengan pocket mask untuk menghindari penularan penyakit, atau menggunakan bag valve mask bila tersedia.
Untuk korban yang mengalami henti nafas tanpa disertai henti jantung maka penolong harus melakukan Rescue Breathing (bantuan nafas) 10 – 12 kali per menit ( 1 bantuan nafas setiap 5 – 6 detik) untuk korban dewasa. Berikan bantuan nafas 12 – 20 kali per menit untuk anak dan bayi ( 1 bantuan nafas setiap 3 – 5 detik).
Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini
Posting Komentar