Health Akbar Post
Kesehatan/Pemeriksaan neurologfik adalah suatu proses yang membutuhkan ketelitian dan pengalaman, yang terdiri dari sejumlah pemeriksaan pada fungsi yang sangat spesifik. Walaupun pemeriksaan neurologik sering terbatas pada pemeriksaan yang sederhana, namun hal ini penting diketahui oleh orang yang melakukan pemeriksaan, sehingga mampu untuk melakukan pemeriksaan neurologik dengan teliti dengan melihat riwayat penyakit dan keadaan fisik lainnya.

Otak dan medulla spinalis tidak dapat dilihat, diperkusi, dipalpasi dan diauskultasi secara langsung seperti system lain pada tubuh. Pemeriksaan neurologik dibagi menjadi lima komponen : fungsi serebral, saraf-saraf cranial, system motorik, system sensorik dan status refleks. Segi lain dari pemeriksaan fisik, yaitu pemeriksaan neurologik yang dilakukan melalui rangkaian logis dan diikuti dari tingkat yang lebih dari fungsi kortikal kearah sebuah penentuan integritas saraf-saraf periferal.

Banyak fungsi neurologik pasien dikaji selama pengkajian riwayat dan pengkajian fisik rutin. Salah satunya adalah mempelajari banyak tentang pola bicara, status mental, gaya berjalan, cara berdiri, kekuatan motorik dan kordinasinya. Aktivitas yang sederhana yang dapat memberikan informasi banyak bagi orang yang melakukan pengkajian adalah pada saat berjabat tangan dengan pasien.

Pemeriksaan konduksi saraf dapat dilakukan dengan menstimulasi saraf perifer pada titik-titik yang luas, sepanjang jalan perifer dan merekam potensial aksi otot atau potensial aksisensori yang dihasilkan. Permukaan atau jarum elektroda ditempatkan pada kulit berakhir pada saraf untuk menstimulasi serabut-serabut saraf . Uji ini digunakan dalam pemeriksaan saraf dengan neuropati.

Kecepatan penjalaran pada serat saraf bervariasi dari 0,25 m/detik pada serat tak bermielin yang sangat kecil sampai sebesar 100 m/detik. (panjang lapangan sepak bola dalam satu detik) pada serat sarafbermielin yang sangat besar. Pada serat saraf bermielin , kecepatan meningkat kira-kira sesuai dengan diameter serat, dan pada serat yang tidak bermielin , sesuai dengan akar kuadrat diameter serat.

Pada dasarnya setiap faktor yang menyebabkan ion natrium mulai berdifusi kedalam melalui membran dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan pembukaan regeneratif saluran natrium secra otomatis.Hal ini dapat merupakan akibat dari gangguan mekanis sederhana pada membran, pengaruh kimia pada membran atau adanya aliran listrik diseluruh membran. Semua faktor ini dipakai pada berbagai titik dalam tubuh untuk menimbulkan potensial aksi saraf atau otot.

Cara yang biasa digunakan untuk merangsang saraf atau otot dalam laboratorium percobaan adalah memberi listrik pada permukaan saraf atau otot diseluruh kedua elektroda kecil, yang salah satunya bermuatan negatif dan yang lainnya bermuatan positif. Bila hal ini terjadi, kita temukan bahwa membran yang mudah dirangsang menjadi mudah terangsang pada elektroda negatif.

Penyabab dari pengaruh ini adalah sebagai berikut : Ingatlah bahwa potensial aksi ditimbulkan oleh terbukanya saluran natrium bergerbang voltase. Selanjutnya saluran ini dibuka oleh penurunan voltase listrik yang melintasi membran. Artinya aliran negatif yang berasal dari elektroda akanmengurangi voltase disisi luar membran menjadi nilai negatif yang mendekati voltase pada potensial negatif disisi dalam serat.

Hal ini akan menurunkan voltase listrik yang melintasi membran dan meudahkan pembukaan saluran natrium, sehingga menimbulkan potensial aksi. Sebaliknya pada anoda , masuknya muatan listrik pada sisi luar membran saraf akan meningkatan perbedaan voltase yang melintasi membran dan bukan menurunkannya. Hal ini akan menyebabkan keadaan hiperpolarisasi yang akan menurunkan perangsangan serat dan bukan menimbulkan potensial aksi.




Posting Komentar

[random][video]
Diberdayakan oleh Blogger.