Kesehatan/Kasus demam paling sering kita jumpai, saat adik kita, ponakan, atau ada keluarga lain yang mengalaminya. Kalau saat itu situasinya memungkinkan mungkin kita tidak terlalu panik, dibawa saja kedokter, atau berikan saja obat penurun panas. Tetapi pada kondisi dimana hal ini tidak memungkinkan misalnya terjadi pada tengah malam dan tidak tersedia obat penurun panas, apa yang akan kita lakukan? Mungkin salah satu yang terpikir adalah memberikan kompres.
Pada kasus demam ada dua jenis kompres yang sering dilakukan. Kompres hangat dan kompres dingin. Dua hal yang bertolak belakang. Mana yang benar dan mana yang paling baik? Lalu apa rasionalnya?
Demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap keadaan patologis seperti infeksi, keracunan, allergi, dan neoplasia, dimana terjadi peningkatan suhu tubuh lebih dari 37,2 ÂșC dan berfungsi sebagai salah satu pertahanan tubuh untuk melawan infeksi.
Pada saat tubuh terkena infeksi, toxins, atau allergi, tubuh mengeluarkan sat kimia yang mempengaruhi hipotalamus.
Hipotalamus meransang pengeluaran prostaglandin dan mempengaruhi vasomotor center, melalui saraf simpatis menyebabkan skin vasokonstriction (pembuluh darah dikulit menyempit) dan menyebabkan panas menumpuk (panas tidak keluar atau meguap) dan menyebabkan demam.
Pusat pengaturan suhu tubuh terletak di hipotalamus dalam kepala sebelah belakang, kompres dingin dimaksudkan untuk mempengaruhi organ ini agar suhu tubuh bisa turun. Namun tindakan ini kadang-kadang tidak memberikan rasa nyaman karena suhunya yang dingin bisa menyebabkan pasien menggigil. Dan penurunan suhu tubuh dengan kompres dingin hanya bersifat sementara, begitu kompres dihentikan maka suhunya akan naik kembali.
Kompres hangat biasanya dilakukan di daerah lipatan paha atau ketiak. Karena diasana terdapat pembuluh darah besar yang dimaksudkan agar dapat mengalirkan panas keseluruh tubuh. Diketahui bahwa suhu panas/hangat menyebabkan pembuluh darah melebar (vasodilatasi). Sehingga panas tidak menumpuk dan dapat mempercepat penguapan. Sehingga suhu tubuh akan kembali normal.
Kompres dengan alkohol juga kadang-kadang dilakukan, karena alkohol sangat mudah menguap yang diharapkan panas tubuhpun dapat menguap. Namun pemberian kompres dengan alkohol dapat menyebabkan iritas pada kulit. Sehingga peberian dengan cara ini tidak dianjurkan.
Tindakan kompres adalah tindakan paling aman untuk menurunkan gejala demam. Dan harus diingat bahwa tindakan ini hanya menurunkan gejala dan memberikan rasa nyaman. Gejala tidak akan hilang kalau penyebabnya tidak diatasi.
Pada kasus demam ada dua jenis kompres yang sering dilakukan. Kompres hangat dan kompres dingin. Dua hal yang bertolak belakang. Mana yang benar dan mana yang paling baik? Lalu apa rasionalnya?
Demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap keadaan patologis seperti infeksi, keracunan, allergi, dan neoplasia, dimana terjadi peningkatan suhu tubuh lebih dari 37,2 ÂșC dan berfungsi sebagai salah satu pertahanan tubuh untuk melawan infeksi.
Pada saat tubuh terkena infeksi, toxins, atau allergi, tubuh mengeluarkan sat kimia yang mempengaruhi hipotalamus.
Hipotalamus meransang pengeluaran prostaglandin dan mempengaruhi vasomotor center, melalui saraf simpatis menyebabkan skin vasokonstriction (pembuluh darah dikulit menyempit) dan menyebabkan panas menumpuk (panas tidak keluar atau meguap) dan menyebabkan demam.
Pusat pengaturan suhu tubuh terletak di hipotalamus dalam kepala sebelah belakang, kompres dingin dimaksudkan untuk mempengaruhi organ ini agar suhu tubuh bisa turun. Namun tindakan ini kadang-kadang tidak memberikan rasa nyaman karena suhunya yang dingin bisa menyebabkan pasien menggigil. Dan penurunan suhu tubuh dengan kompres dingin hanya bersifat sementara, begitu kompres dihentikan maka suhunya akan naik kembali.
Kompres hangat biasanya dilakukan di daerah lipatan paha atau ketiak. Karena diasana terdapat pembuluh darah besar yang dimaksudkan agar dapat mengalirkan panas keseluruh tubuh. Diketahui bahwa suhu panas/hangat menyebabkan pembuluh darah melebar (vasodilatasi). Sehingga panas tidak menumpuk dan dapat mempercepat penguapan. Sehingga suhu tubuh akan kembali normal.
Kompres dengan alkohol juga kadang-kadang dilakukan, karena alkohol sangat mudah menguap yang diharapkan panas tubuhpun dapat menguap. Namun pemberian kompres dengan alkohol dapat menyebabkan iritas pada kulit. Sehingga peberian dengan cara ini tidak dianjurkan.
Tindakan kompres adalah tindakan paling aman untuk menurunkan gejala demam. Dan harus diingat bahwa tindakan ini hanya menurunkan gejala dan memberikan rasa nyaman. Gejala tidak akan hilang kalau penyebabnya tidak diatasi.
Posting Komentar