Akbarpost/Gangguan somatoform adalah keberadaan gejala- gejala fisik yang tidak dapat dibuktikan oleh penemuan organic atau mekanisme fisiologis. Gejala-gejala fisik ini tidak dilakukan klien dengan sengaja, namun bener-benar menyebabkan distress yang bermakna atau menyebabkan gangguan dalam fungsi social, okupasional, atau fungsi sehari-hari.
Pada gangguan somatisasi, klien berulang kali mengalami banyak masalah somatik yang signifikan secara klinis. Menurut kriteria DSM-IV terdapat riwayat keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 20 tahun dan berlangsung selama bertahun-tahun, yang pada akhirnya memerlukan perawatan. Klien memiliki riwayat nyeri paling kurang 4 tempat berbeda (seperti dikepala,dada,abdomen,punggung atau sendi). Terdapat juga riwayat paling kurang dua masalah gastrointestital selain nyeri.
Sering kali, gejele-gejala gaster,mengakibatkan dilakukannya pemeriksaan radiologi dan pembedahan obdomen yang mengkin kemudian dinilai sebagai hal yang tidak perlu. Klien memiliki minimal satu gejala reproduksi atau seksual selain nyeri. Terdapat juga riwayat minimal satu gejala yang dianggap masalah neurologis. (untuk informasi lebih lanjut, lihat gejala yang berhubuangan dengan gangguan somatisasi).
Klien dengan gangguan somatisasi sering tidak konsisten dengan riwayat, mencari perawatan kesehatan dari beberapa tenaga kesehatan secara bersamaan, dan mungkin mengalami kesulitan akibat kombinasi terapi. Ansietas dan depresi umumnya terjadi pada kelompok ini. Sering kali, kehidupan pribadi klien-klien ini mengalami kondisi yang kompleks seperti riwayat medis mereka, dan sering kali mengakibatkan efek samping yang merugikan atau gangguan akibat penggunaan zat.
Untuk klien dengan gangguan somatoform takterinci, satu atau lebih keluhan fisik muncul selama lebih dari 6 bulan. Keluhan yang paling sering adalah krletihan kronis, masalah gastro intestinal, dan gejala perkemihan. Gangguan somatoform yang tidak tergolongkan adalah kategori gangguan dengan gejala-gejala somatofrm yang tidak memenuhi gangguan somatofrm tertentu.
Contohnya adalah pseudosiesis, kehamilan semu dengan tanda-tanda obyektif kehamilan. Gangguan somatofrm mungkin memiliki dasar neurofisiologis. Gejala-gejala fisik mungkin berhubungan dengan kesalahan persepsi tubuh atau kesalahan interpretasi terhadap sensasi tubuh. Mungkin ada penguatan sensasi atau keterbatasan hmbatan input sensori keotak, yang mungkin berhubungan dengan ketidak adekuatan komunikasi antara kedua hemisfer.
Pada gangguan somatisasi, klien berulang kali mengalami banyak masalah somatik yang signifikan secara klinis. Menurut kriteria DSM-IV terdapat riwayat keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 20 tahun dan berlangsung selama bertahun-tahun, yang pada akhirnya memerlukan perawatan. Klien memiliki riwayat nyeri paling kurang 4 tempat berbeda (seperti dikepala,dada,abdomen,punggung atau sendi). Terdapat juga riwayat paling kurang dua masalah gastrointestital selain nyeri.
Sering kali, gejele-gejala gaster,mengakibatkan dilakukannya pemeriksaan radiologi dan pembedahan obdomen yang mengkin kemudian dinilai sebagai hal yang tidak perlu. Klien memiliki minimal satu gejala reproduksi atau seksual selain nyeri. Terdapat juga riwayat minimal satu gejala yang dianggap masalah neurologis. (untuk informasi lebih lanjut, lihat gejala yang berhubuangan dengan gangguan somatisasi).
Klien dengan gangguan somatisasi sering tidak konsisten dengan riwayat, mencari perawatan kesehatan dari beberapa tenaga kesehatan secara bersamaan, dan mungkin mengalami kesulitan akibat kombinasi terapi. Ansietas dan depresi umumnya terjadi pada kelompok ini. Sering kali, kehidupan pribadi klien-klien ini mengalami kondisi yang kompleks seperti riwayat medis mereka, dan sering kali mengakibatkan efek samping yang merugikan atau gangguan akibat penggunaan zat.
Untuk klien dengan gangguan somatoform takterinci, satu atau lebih keluhan fisik muncul selama lebih dari 6 bulan. Keluhan yang paling sering adalah krletihan kronis, masalah gastro intestinal, dan gejala perkemihan. Gangguan somatoform yang tidak tergolongkan adalah kategori gangguan dengan gejala-gejala somatofrm yang tidak memenuhi gangguan somatofrm tertentu.
Contohnya adalah pseudosiesis, kehamilan semu dengan tanda-tanda obyektif kehamilan. Gangguan somatofrm mungkin memiliki dasar neurofisiologis. Gejala-gejala fisik mungkin berhubungan dengan kesalahan persepsi tubuh atau kesalahan interpretasi terhadap sensasi tubuh. Mungkin ada penguatan sensasi atau keterbatasan hmbatan input sensori keotak, yang mungkin berhubungan dengan ketidak adekuatan komunikasi antara kedua hemisfer.
Posting Komentar