Health Akbar Post
Akbarpost/Ileus obstruktif adalah terganggunya isi intestinal secara fisik, hal ini dikarenakan keadaan – keadaan : perlengketan ( adhesion ), hernia dapat mengakibatkan ostruksi ketika batang usus terperangkap di dalam defek, neoplasma, penyakit peradangan usus, benda asing dan batu empedu intususepsi, volvulus . ( Hotma rumahorbo, dkk, 2000 : 182 )

Obtruksi usus ( illeus ) dapat didefinisikan sebagai gangguan ( apapun penyebabnya ) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. ( Sylvia Anderson Price, Lorraine M. Wilson, 1995 : 4O2 ). Obtruksi usus ( illeus ) terjadi ketika terdapat rintangan terhadap aliran normal dari isi usus bisa juga karena adanya blockage dimana dari usus kecil yang merupakan awal terjadinya perlengketan yang mana di usus besar penyebab utamanya adalah neoplasma. ( Long, 1996 : 242 )

Dengan bersumber pada pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa illeus ostruktif merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh adanya obstruksi di dalam usus, baik karena terpelintirnya usus atau adanya benda asing yang menyebabkan obstruksi dimana system pencernaan klien terganggu dan mengakibatkan terjadinya pola eliminasi bab terganggu ( sampai terjadi obstruksi di usus : obstipasi ) yang akhirnya harus mengalami tindakan operasi.

Sistem pencernaan merupakan suatu tatanan yang terbentuk dari adanya hubungan antara bagian yang tergabung dalam saluran pencernaan dan organ asesoris yang bertujuan untuk menyediakan nutrien baik karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin serta elektrolit dan air secara terus – menerus bagi kebutuhan tubuh.

Saluran pencernaan terbentang mulai mulut sampai anus yang secara berurutan dan sistematis, selengkapnya dimulai dari mulut, pharing, esophagus, lambung, intestinal ( duodenum, jejenum, illeum ), kolon, sigmoid, rectum, dan anus. Organ yang termasuk dalam organ asesorius atau pendukung system pencernaan adalah pankreas, hati, dan kantung empedu.

Pada saat intestinal tidak mampu mengabsorbsi dan mendorong isi ke bagian bawah saluran cerna, maka pada daerah tersebut akan mengalami distensi. Pada keadaan demikian maka intestinal berupaya mendorong isi ke bagian bawah sehingga terjadi peristaltik usus yang berlebihan. Peristaltik usus yang berlebihan tadi akan merangsang sekresi intestinal yang berlebihan sehingga terjadilah distensi.

Dengan adanya distensi akan mengakibatkan oedem intestinal yang akan meningkatkan permiabilitas kapiler, sehingga terjadilah perpindahan plasma ke cavum peritoneum. Dengan adanya obstruksi, cairan akan terjebak didalam lumen intestinal bagian proksimal dari obstruksi sehingga akan terjadi penurunan absorbsi cairan dan elektrolit di dalam vaskuler. ( Hotma Rumahorbo, dkk , 2000 : 183 ).

Ketika obstruksi terjadi gelombang peristaltik sebelah proksimal dari daerah obstruksi meningkat, kemudian intermiten dan akhirnya hilang, terjadilah konstipasi karena sebagian dari feses biasanya lewat dari obstruksi.

Download Asuhan Keperawatan Ileus Obstruktif

ASKEP 1 Download

Posting Komentar

[random][video]
Diberdayakan oleh Blogger.