Akbarpost/Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenal semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 10 sampai 30 tahun (Mansjoer, dkk., 2000 : 307), tetapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Apendisitis adalah peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing yang berlokasi dekat katup ileocaecal (Long, 1996 : 228).
Apendiks menyerupai kantong kecil melekat pada sekum colon, panjangnya 0,8 – 2,4 cm. Fungsinya tidak diketahui secara jelas (Rumahorbo, dkk., 2000 : 82). Menurut referensi lain, fungsi apendiks serupa dengan tonil yaitu sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering. Apendiks menyerupai kantong kecil melekat pada sekum kolon dan fungsinya belum diketahui secara jelas. Peradangan dapat terjadi bila lumen apendiks tersumbat oleh kuman.
Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit dan benda asing. Striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma.
Obstruksi tersebut menyebabkan mucus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan makin lama mucus makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intra lumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat aliran limpe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.
Bila sekresi mucus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding, peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif aktif.
Bila kemudian aliran ureter terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah akan terjadi apendisitis perforasi.
Bila semua proses diatas berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa local yang disebut infiltrat apendikularis. Peradangan apendiks timbul dapat menjadi abses atau hilang.
Pada anak-anak, karena lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Bahaya dari apendisitis adalah dapat menimbulkan komplikasi seperti perforasi, peritonitis di daerah perut bagian kanan bawah dan nyeri menyebar ke daerah bokong.
Posting Komentar