Health Akbar Post
Kesehatan/Psoriasis merupakan salah satu peradangan kulit yang paling sering terjadi dan paling sering: hingga 2% dari penduduk di negara-negara Barat pernah menderita psoriasis selama hidupnya. Kelainan ini juga sering terdapat di India, Timur Jauh, dan beberapa daerah di Afrika. Karena kebanyakan penderita psoriasis memiliki lesi-lesi yang tak hilang seumur hidupnya, hal ini jelas merupakan masalah. Sampai sekarang masih belum diketahui mengapa bisa timbul psoriasis. Pada banyak kasus ada pengaruh yang kuat dari faktor genetik, terutama bila penyakit mulai diderita sejak remaja atau dewasa muda.

Akan tetapi, walaupun biasanya didapatkan adanya riwayat keluarga, seringkali tidak ditemukan adanya pola garis keturunan yang jelas dan penjelasan tentang faktor ‘genetik tidak selalu bisa dipahami pasien.

Beberapa pemicu yang sudah dikenal dapat menyebabkan timbulnya psoriasis pada mereka yang rentan terkena, yaitu trauma dan infeksi. Beberapa penulis juga menyebutkan bahwa stres dapat memicu atau mengeksaserbasi kelainan tersebut.
Namun demikian, masih belum dapat dipahami dengan jelas apa penyebab perubahan tempat-tempat tertentu di kulit menjadi plak psoriasis, sedangkan tempat yang lain tetap normal.

Terdapat sejumlah pola klinis yang berbeda pada psoriasis.Beberapa pola sudah umum didapatkan,sementara yang lainnya lebih jarang, dan beberapa ditemukan bersama-sama atau saling tumpang tindih. Namun demikian, tetap ada gunanya untuk menelaah kelainan-kelainan tersebut secara terpisah.

Psoriasis plak klasik
Ini merupakan pola yang paling sering dijumpai. Bisa berupa plak merah tunggal atau multipel, dengan diameter yang bervariasi mulai dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, dan dengan permukaan yang berskuama. Bila dikerok dengan hati-hati, maka skuama akan terlihat seperti memantulkan cahaya, memberikan efek seperti perak (akibat terjadinya parakeratosis pada stratum korneum). Gosokan yang lebih keras akan menyebabkan timbulnya perdarahan bintik pada kapiler.

Plak-plak in dapat timbul di bagian tubuh manapun, tetapi psoriasis mempunyai tempat predileksi pada permukaan ekstensor: lotus, siku, dan dasar tulang belakang. Lesi seringkali benar-benar simetris. Relatif jarang didapatkan pada wajah. Kulit kepala dan kuku sering terkena, dan artropati bisa juga terjadi.

Plak-plak cenderung menjadi kronis dan stabil. dengan sedikit perubahan dari hari ke hari (jika dibandingkan dengan psoriasis ‘brittle’. Akan tetapi, plak-plak tersebut perlahan-lahan bisa meluas dan bersatu dengan daerah yang berdekatan. Dapat juga hilang secara spontan. Kadang-kadang, psoriasis juga ditemukan pada tempt-tempat terjadinya trauma atau pembentukan jaringan parut. Keadaan ini dikenal sebagai fenomena Kobner atau fenomena isomorfik, yang merupakan suatu gambaran yang khas, tetapi tidak patognomonik.

Paparan dengan radiasi UV atau sinar matahari alami seringkali (tetapi ndak selalu) memperbalki psoriasis.
Walaupun sering dikatakan bahwa psoriasis itu tidak gatal, tetapi menurut pengalaman kami, banyak pasien mengeluhkan rasa gatal yang hebat, dan kebanyakan pasien mengalami rasa gatal pada waktu-waktu tertentu. Bahkan sebenarnya dalam bahasa Yunani psora berarti gatal. Beberapa bentuk psoriasis (misalnya, gutata,leksural) lebih cenderung menyebabkan iritasi.

Psoriasis kulit kepala
Psoriasis pada kulit kepala sangat sering ditemukan: pada kenyataannya kulit kepala mungkin merupakan satu-satunya yang terkena. Kadang-kadang sulit untuk dapat membedakan antara psoriasis pada kulit kepala dengan dermatitis seboroik berat, tetapi psoriasis umumnya lebih tebal. Sebagai pegangan status, apabila kita dapat merasakan lesi yang terdapat pada kulit kepala sekaligus melihatnya, maka kelainan itu kemungkinan adalah psoriasis.

Lesi-lesi bervariasi dari hanya satu atau data plak sampai berupa suatu lembaran skuama yang tebal yang menutupi seluruh permukaan kulit kepala. Kadang-kadang skuama bisa menjadi sangat tebal dan tertancap dalam gumpalan besar yang menempel pada rambut. Keadaan ini disebut dengan ‘pitiriasis amiantasea’. Bisa terjadi kerontokan rambut temporer pada psoriasis kulit kepala yang parah.

Psoriasis kuku
Kelainan pada kuku sering didapatkan, dan merupakan petunjuk diagnosis yang penting apabila lesi pada kulit hanya ada beberapa, atau tidak khas. Perubahan pada kuku hampir selalu terjadi pada psoriasis artropatik.Terdapat dua kelainan yang dapat terjadi bersama-sama maupun sendiri-sendiri, yaitu lekukan (pitting) dan onikolisis. Cekungan-cekungan pada kuku psoriasis relatif besar dan tidak teratur, berbeda dengan yang terdapat pada alopesia area. Onikolisis (terangkatnya lempengan kuku) pada awalnya menimbulkan daerah kemerahan yang gelap yang dikelilingi bagian yang berwarna merah muda seperti warna ikan salmon (salmon pink), tetapi kemudian warna kuku berubah menjadi cokelat atau kuning.

Kadang-kadang terasa sakit. Kelainan-kelainan kuku ini, terutama onikolisis, dapat juga timbul tanpa ditemukannya tanda-tanda lain psoriasis. Kadang-kadang perubahan pustular terjadi pada ujung-ujung jari dan dasar kuku (kadang-kadang disebut dengan ‘akrodermatitis kontinual’. Perubahan yang serupa dapat menyertai pustulosis palmo-plantar kronis.




Posting Komentar

[random][video]
Diberdayakan oleh Blogger.