Kesehatan/Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh.
Tujuan dalam penyelidikan Epidemiologi yakni mendapatkan besaran masalah yang sesunguhnya, Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit, Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel Epidemiology, Mendapatkan informasi tentang faktor risiko (lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, Dari ke empat tujuan di tersebut dapat dianalisis sehingga dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan dari penyakit itu.
Hal-hal yang penting untuk diketahui yakni konsep terjadinya penyakit, Natural history of disease, Dinamika penularan atau mekanisme penularan, Aspek lingkungan, Aspek administratif dan manajerial, Informasi yang dibutuhkan dalam PE berbeda untuk setiap penyakit, Aktifitas / kegiatan PE secara spesifik berbeda untuk tiap penyakit.
Contoh Penyelidikan Epidemiologi yang dengan melalui penyakit malaria ditularkan secara eksklusif melalui gigitan nyamuk Anopheles. Intensitas penularan bergantung pada faktor-faktor yang berhubungan dengan parasit, vektor, tuan rumah manusia, dan lingkungan.
Sekitar 20 spesies Anopheles yang berbeda secara lokal penting di seluruh dunia. Semua gigitan spesies vektor penting di malam hari. Mereka berkembang biak di air tawar dangkal seperti genangan air, sawah, dll. Penyebaran penyakit lebih sering di tempat-tempat dimana nyamuk mempunyai panjang hidup relatif (sehingga parasit memiliki waktu untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk) dan lebih memilih untuk menggigit manusia daripada hewan.
Kekebalan manusia merupakan faktor penting, terutama di kalangan orang dewasa di daerah kondisi penyebaran yang tinggi. Hal ini mengurangi risiko bahwa infeksi malaria akan menyebabkan penyakit yang parah.
Penularan juga tergantung pada kondisi iklim yang dapat mempengaruhi kelimpahan dan kelangsungan hidup nyamuk, seperti curah hujan, pola suhu dan kelembaban. Di banyak tempat, penyebaran penyakit bersifat musiman, dengan puncak selama dan sesudah musim hujan.
Epidemi malaria dapat terjadi jika iklim dan kondisi tiba-tiba mendukung penyebaran di daerah-daerah dimana orang memiliki kekebalan sedikit atau tidak ada untuk malaria. Mereka juga dapat terjadi ketika orang-orang dengan kekebalan rendah pindah ke area dengan penyebaran malaria yang tinggi, misalnya untuk mencari pekerjaan, atau sebagai pengungsi.
Dari konsep terjadinya penyakit malaria dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat melakukan suatu kegiatan Penyelidikan Epidemiologi. (Sumber: WHO)
Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini
Tujuan dalam penyelidikan Epidemiologi yakni mendapatkan besaran masalah yang sesunguhnya, Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit, Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel Epidemiology, Mendapatkan informasi tentang faktor risiko (lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, Dari ke empat tujuan di tersebut dapat dianalisis sehingga dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan dari penyakit itu.
Hal-hal yang penting untuk diketahui yakni konsep terjadinya penyakit, Natural history of disease, Dinamika penularan atau mekanisme penularan, Aspek lingkungan, Aspek administratif dan manajerial, Informasi yang dibutuhkan dalam PE berbeda untuk setiap penyakit, Aktifitas / kegiatan PE secara spesifik berbeda untuk tiap penyakit.
Contoh Penyelidikan Epidemiologi yang dengan melalui penyakit malaria ditularkan secara eksklusif melalui gigitan nyamuk Anopheles. Intensitas penularan bergantung pada faktor-faktor yang berhubungan dengan parasit, vektor, tuan rumah manusia, dan lingkungan.
Sekitar 20 spesies Anopheles yang berbeda secara lokal penting di seluruh dunia. Semua gigitan spesies vektor penting di malam hari. Mereka berkembang biak di air tawar dangkal seperti genangan air, sawah, dll. Penyebaran penyakit lebih sering di tempat-tempat dimana nyamuk mempunyai panjang hidup relatif (sehingga parasit memiliki waktu untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk) dan lebih memilih untuk menggigit manusia daripada hewan.
Kekebalan manusia merupakan faktor penting, terutama di kalangan orang dewasa di daerah kondisi penyebaran yang tinggi. Hal ini mengurangi risiko bahwa infeksi malaria akan menyebabkan penyakit yang parah.
Penularan juga tergantung pada kondisi iklim yang dapat mempengaruhi kelimpahan dan kelangsungan hidup nyamuk, seperti curah hujan, pola suhu dan kelembaban. Di banyak tempat, penyebaran penyakit bersifat musiman, dengan puncak selama dan sesudah musim hujan.
Epidemi malaria dapat terjadi jika iklim dan kondisi tiba-tiba mendukung penyebaran di daerah-daerah dimana orang memiliki kekebalan sedikit atau tidak ada untuk malaria. Mereka juga dapat terjadi ketika orang-orang dengan kekebalan rendah pindah ke area dengan penyebaran malaria yang tinggi, misalnya untuk mencari pekerjaan, atau sebagai pengungsi.
Dari konsep terjadinya penyakit malaria dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat melakukan suatu kegiatan Penyelidikan Epidemiologi. (Sumber: WHO)
Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini
Posting Komentar