Health Akbar Post
Akbarpost/Tetanus ( rahang terkunci [ lockjaw ] ) adalah penyakit akut, paralitik spastik yang disebabkan oleh tetanospamin, neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.

Defenisi Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanisfestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot massater dan otot-otot rangka.

Clostridium tetani adalah obligat anaerob pembentuk spora, gram positif, bergerak, yang habitat alamiahnya diseluruh dunia yaitu tanah, debu, dan saluran pencernaan berbagai binatang. Pada ujungnya ia membentuk spora, sehingga secara mikroskopis tampak seperti pukulan gendering atau raket tenis.

Spora tetanus dapat bertahan dalam air mendidih tapi tidak dalam autoklaf, tetapi sel vegetatif terbunuh oleh antibiotik, panas dan desinfektan baku. Clostridium tetani bukan organisme yang menginvasi jaringan, malahan menyebabkan penyakit melalui pengaruh toksin tunggal, tetanospasmin yang lebih sering disebut toksin tetanus.

Penyakit tetanus terjadi karena adanya luka pada tubuh seperti luka tertusuk paku, pecahan kaca, atau kaleng, luka tembak, luka bakar, luka yang kotor dan pada bayi dapat melalui tali pusat.

Tetanus terjadi sesudah pemasukan spora yang sedang tumbuh, memperbanyak diri dan menghasilkan toksin tetanus pada potensial oksidasi – reduksi rendah di tempat jejas yang terinfeksi. Plasmid membawa gen lokal toksin dilepaskan bersama dengan sel bakteri vegetatif yang mati dan selanjutnya lisis. .

Organisme multipel ini membentuk 2 toksin yaitu tetanuspasmin yang merupakan toksin kuat dan atau neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot, dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Eksotoksin yang dihasilkan akan mencapai pada sistem saraf pusat dengan melewati akson neuron atau sistem vaskuler. Kuman ini menjadi terikat pada satu saraf atau jaringan saraf dan tidak dapat lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik.

Namun toksin yang bebas dalam peredaran darah sangat mudah dinetralkan oleh antitoksin. Hipotesa cara absorbsi dan bekerjanya toksin adalah pertama toksin diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan melalui aksis silindrik dibawah ke kornu anterior susunan saraf pusat. Kedua, toksin diabsorbsi oleh susunan limfatik, masuk ke dalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat. Toksin bereaksi pada myoneural junction yang menghasilkan otot-otot menjadi kejang dan mudah sekali terangsang.

Toksin tetanus melekat pada sambungan neuromuskuler dan kemudia mengalami pengangkutam akson retrograf ke plasmin motoneuron – alfa. Toksin keluar motoneuron dalam medulla spinalis dan selanjutnya masuk interneuron penghambat spinal, dimana toksin ini menghalangi pelepasan neurotransmitter. Toksin tetanus dengan demikian memblokade hambatan normal otot antagonis yang merupakan dasar gerakan disengaja yang terkoordinasi ; akibatnya, otot yang terkena mempertahankan Bentuk spora dalam suasana anaerob dapat berubah menjadi kuman vegetatif yang menghasilkan eksotoksin.

Toksin ini menjalar intrakasonal sampai ganglin/simpul saraf dan menyebabkan hilangnya keseimbanngan tonus otot sehingga terjadi kekakuan otot baik lokal maupun mnyeluruh. Bila toksin banyak, selain otot bergaris, otot polos dan saraf otak juga terpengaruh.

Download Askep Bedah Tetanus

ASKEP Download
ASKEP 1Download
ASKEP 2Download
ASKEP 3Download
ASKEP 4Download
ASKEP 5Download


Posting Komentar

[random][video]
Diberdayakan oleh Blogger.