Akbarpost/Hernia merupakan penonjolan dari jaringan melalui suatu jalan yang abnormal, yang sering yaitu penonjolan peritonium parietalis yang berisi organ visera melalui suatu lobang yang terjadi secara konginental atau diperoleh.
HIL adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus lateris, menyelusuri kanalis inguinalis dan rongga perut melalui anulus inguinalis eksterena / medialis, disebut lateralis karena terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior. Kanalis inguinalis pada pria normal berisi fasikulus permatikus, vasa spermatika, nervus spermatikus, muskulus premasker, prosesus vaginalis peritonei dan ligamentum rotundum.
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pad fetus pada bulan ke delapan dari kehamilan, terjadi desensus testikolorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik peritonium ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum ke daerah prosesus vaginalis peritonei. Bila bayi lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut, tetapi dalam beberapa sering belum menutup.
Karena testis kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka, bila kanalis yang kiri terbuka, maka umumnya yang kanan juga masih terbuka. Dalam keadaan yang normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.
Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanalis itu terbuka terus karena prosesus terobliterasi, maka akan timbul hernia inguinalis lateralis konginental. Pada orang tua kanalis itu sudah tertutup. Namun karena daerah itu merupakan “ LOCUS MINORIS RESISTENSIA “, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan abnominal meninggi, kanal itu dapat terbuka kembali, dan timbul hernia inguinalis Lateris Akuista. Keadaan yang menyebabkan tekanan intra abnominal meninggi adalah hamil, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, defekasi yang mengejang, dan miksi yang mengejang misalnya pada prostat hipertrapi.
HIL adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus lateris, menyelusuri kanalis inguinalis dan rongga perut melalui anulus inguinalis eksterena / medialis, disebut lateralis karena terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior. Kanalis inguinalis pada pria normal berisi fasikulus permatikus, vasa spermatika, nervus spermatikus, muskulus premasker, prosesus vaginalis peritonei dan ligamentum rotundum.
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pad fetus pada bulan ke delapan dari kehamilan, terjadi desensus testikolorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik peritonium ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum ke daerah prosesus vaginalis peritonei. Bila bayi lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut, tetapi dalam beberapa sering belum menutup.
Karena testis kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka, bila kanalis yang kiri terbuka, maka umumnya yang kanan juga masih terbuka. Dalam keadaan yang normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.
Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanalis itu terbuka terus karena prosesus terobliterasi, maka akan timbul hernia inguinalis lateralis konginental. Pada orang tua kanalis itu sudah tertutup. Namun karena daerah itu merupakan “ LOCUS MINORIS RESISTENSIA “, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan abnominal meninggi, kanal itu dapat terbuka kembali, dan timbul hernia inguinalis Lateris Akuista. Keadaan yang menyebabkan tekanan intra abnominal meninggi adalah hamil, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, defekasi yang mengejang, dan miksi yang mengejang misalnya pada prostat hipertrapi.
Posting Komentar