Akbarpost/Tidur adalah keadaan istirahat normal yang perubahan kesadarannya terjadi secara periodik.tidur mempunyai efek restorative dan sangat penting bagi kesehatan dan kelansungan hidup.tergantung pada usia dan kondisi fisik,seseorang perlu tidur antara 4-9 jam dalam setiap 24 jam untuk dapat berfungsi secara normal. Gangguan tidur dapat terjadi jika seorang mempunyai kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur atau tetap merasa lelah ketika bangun dari tidur yang lama.
Ganggun tidur sering terjadi akibat masalah fisik seperti rasa nyeri atau akibat masalah psikologis seperti depresi.jika kesulitan tidur sampai mengganggu aktifitas kehidupan sehari-haridan gangguan menetap sampai lebih dari satu bulan ,mungkin terjadi gangguan tidur.sebelum diagnosis sebagai gangguan tidurdokter biasanya berupaya mengeksplorasi apakah masalah tidur berhubungan dengan masalah emosi,penyakit penyebab gangguan tidur,atau efek fisik dari obat atau makanan tertentu.
Ganguan tidur dibagi menjadi tiga kelompok mayor: disomnia, parasomnia, dan gangguan tidur yang berhubuan dengan kondisi fisiologis atau psikologis yang lain. Disomnia terutama dicirikan dengan peruban jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Contoh disomnia dalah insomnia primer, narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan, dan gangguan tidur irama sirkadian.
Pada insomnia primer, klien mengalami gelisa dan mengeluhkan siklus tidak dapat tidur yang membuat stess, menjadi sedih karena tidak dapat tidur, dan kemudian terbangun dari tidur akibat dari rasa cemasnya. Kadang-kadang para penderita insomnia primer dapat tidur lebih baik jika mendengarkan music atau ketika berada dalam perjalanan (di dalam mobil) dari pada berada di tempat tidurnya sendiri.
Umumnya terdapat riwayat ansietas atau depresi. Pada hipersomnia primer, klien secara tidak wajar tidak lama selama berjam-jam, tidak dapat bangun tepat waktu, dan masih ingat tidur sepanjang hari.klien penderita narkolepsi mengalami beberapa episode kantuk pada berbagai peristiwa yang tidak semestinya, misalnya ketika sedang berada pada pertemuan bisnis atau tugas-tugas pekerjaan lain, dan juga pada berbagai situasi sosial.
Tingkat aktiitas atau stimulasi yang rendah memperburuk rasa kantuk. Biasanya,periode tidur yang tidak tepat ini berlangsung selama 10-20 menit dan terjadi beberapa kali sepanjang hari.klien penderita gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan mengalami insimnia atau hipersomnia akibat kesulitan ventilasi.
Dua contoh kesulitan bernafas yang umum adalah apnea tidur dan hipoventilasi. Banyak orang yang terbangun dari tidurnya ketika mereka berupaya untuk bernafas secara normal. Banyak klien mengeluhkan ketidak mampuan untuk mengatasi rasa kantuk mereka, tetepi mereka juga dapat tertidur dibanyak situasi erbeda dan situasi yang tidak tepat.
Pada gangguan tidur irama sirkadin, ketidak sesuain timbul diantara pola tidur-bangun yang normal dan siklus tidur-bangun yang dibutuhkan oleh lingkungan keseharian seseorang.yang termasuk sgangguan sirkandian adalah fase tidur yang tertunda, jet lag, dan shift kerja. Cirri utama dari fase tidur yang tertunda adalah ketidakmampuannya untuk tidur dan sulit bagun pada waktu yang diingnkan. Pada jet lag, seseorang mengalami rasa ngantuk dan penurunan waktu terjaganya akibat suatu perjalanan jauh yang melintasi dari satu zona waktu. tipe shift kerja terjadi akibat perubahan jam kerja yang terlalu sering yang ditentukan dalam pekerjaan seseorang. Parasomnia dicirikan oleh beberapa peristiwa tidak wajar yang terjadi akibat perubahan jam kerja yang terlalu sering yang ditentukan dalam pekerjaan seseorang.
Parasomnia dicirikan pada beberapa peristiwa tidak wajar yang terjadi selama tidur, selama tahap tidur tertentu, atau selama siklus tidur-bangun. Gangguan khusus ini berhubungan dengan perubahan system saraf otonom, system motorik, atau perubahan kognitif yang terjadi selama siklus tidur-bangun. Yang termasuk parasomnia adalah gangguan mimmpi buruk, gangguan terror tidur, gangguan berjalan dalam tidur (tidur berjalan), dan parasomnia yang tidak tergolongkan.seorang klien penderita gangguan mimpi buruk telah sunguh-sungguh terbangun karena mimpi yang terasa sungguh hidup dan menakutkan, yang menyebabkan ansietas dan ia menjadi sulit untuk tidur kembali.
Seorang klien penderita gangguan teror tidur mengalami terbangun secara tiba-tiba disertai oleh jeritan dn tanda-tanda visiologisansietas, seperti takipnea,barkeringat,dan ketegangan otot.keesokan harinya, klien biasanya sedikit atau tidak mengingat sama sekali tentang mimpi itu. Pada gangguan tidur berjalan,klien mungkin turun dari tempat tidurnya dan berjalan disekitar tempat tidur, duduk ditempat tidur dan melihat sekelilingnya, atau hanya menarik atau membeahi selimutnya. Beberapa kasu tidur berjalan melimbatkan beberapa perilaku yang komplek, seperti membuka pintu yang terkunci, pergi keluar, memakan sesuatu, dan pergi kekamar mandi.
Orang yang berjalan dalam tidur biasanya memiliki ekspresi yang kosong dan tidak berespons ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengannya. Klien mungkin hanya sedikit atau bahkan tidak mengingat peristiwa tersebut sam sekali.pada gangguan tiduryang berhubungan dengan gangguan jiwa yang lain,dokter membuktikan adanya hubungan antara gangguan jiwa yang teridentifikasi dan masalah tidur .
Karena gangguan tidur merupakan gejala yang wajar dari masalah emosi, diagnosis gangguan tidur dibuat hanya jika sulit tidur menjadi gejala utama. (lihat tahap tidur orang dewasa, halaman 314.) dasar biologis gangguan tidyr tetap tidak diketahui. Kondisi seperti apnea, narkolepsi, parasomnia, berjalan dalam tidur, dan terror malam menunjukkan adanya predisposisi keluarga, yang menunjukkan kemungkinan bahwa gangguan ini bersifat genetis. Gangguan irama sirkadian dapat turut menyebabkan beberapa bentuk insomnia.
Ganggun tidur sering terjadi akibat masalah fisik seperti rasa nyeri atau akibat masalah psikologis seperti depresi.jika kesulitan tidur sampai mengganggu aktifitas kehidupan sehari-haridan gangguan menetap sampai lebih dari satu bulan ,mungkin terjadi gangguan tidur.sebelum diagnosis sebagai gangguan tidurdokter biasanya berupaya mengeksplorasi apakah masalah tidur berhubungan dengan masalah emosi,penyakit penyebab gangguan tidur,atau efek fisik dari obat atau makanan tertentu.
Ganguan tidur dibagi menjadi tiga kelompok mayor: disomnia, parasomnia, dan gangguan tidur yang berhubuan dengan kondisi fisiologis atau psikologis yang lain. Disomnia terutama dicirikan dengan peruban jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Contoh disomnia dalah insomnia primer, narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan, dan gangguan tidur irama sirkadian.
Pada insomnia primer, klien mengalami gelisa dan mengeluhkan siklus tidak dapat tidur yang membuat stess, menjadi sedih karena tidak dapat tidur, dan kemudian terbangun dari tidur akibat dari rasa cemasnya. Kadang-kadang para penderita insomnia primer dapat tidur lebih baik jika mendengarkan music atau ketika berada dalam perjalanan (di dalam mobil) dari pada berada di tempat tidurnya sendiri.
Umumnya terdapat riwayat ansietas atau depresi. Pada hipersomnia primer, klien secara tidak wajar tidak lama selama berjam-jam, tidak dapat bangun tepat waktu, dan masih ingat tidur sepanjang hari.klien penderita narkolepsi mengalami beberapa episode kantuk pada berbagai peristiwa yang tidak semestinya, misalnya ketika sedang berada pada pertemuan bisnis atau tugas-tugas pekerjaan lain, dan juga pada berbagai situasi sosial.
Tingkat aktiitas atau stimulasi yang rendah memperburuk rasa kantuk. Biasanya,periode tidur yang tidak tepat ini berlangsung selama 10-20 menit dan terjadi beberapa kali sepanjang hari.klien penderita gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan mengalami insimnia atau hipersomnia akibat kesulitan ventilasi.
Dua contoh kesulitan bernafas yang umum adalah apnea tidur dan hipoventilasi. Banyak orang yang terbangun dari tidurnya ketika mereka berupaya untuk bernafas secara normal. Banyak klien mengeluhkan ketidak mampuan untuk mengatasi rasa kantuk mereka, tetepi mereka juga dapat tertidur dibanyak situasi erbeda dan situasi yang tidak tepat.
Pada gangguan tidur irama sirkadin, ketidak sesuain timbul diantara pola tidur-bangun yang normal dan siklus tidur-bangun yang dibutuhkan oleh lingkungan keseharian seseorang.yang termasuk sgangguan sirkandian adalah fase tidur yang tertunda, jet lag, dan shift kerja. Cirri utama dari fase tidur yang tertunda adalah ketidakmampuannya untuk tidur dan sulit bagun pada waktu yang diingnkan. Pada jet lag, seseorang mengalami rasa ngantuk dan penurunan waktu terjaganya akibat suatu perjalanan jauh yang melintasi dari satu zona waktu. tipe shift kerja terjadi akibat perubahan jam kerja yang terlalu sering yang ditentukan dalam pekerjaan seseorang. Parasomnia dicirikan oleh beberapa peristiwa tidak wajar yang terjadi akibat perubahan jam kerja yang terlalu sering yang ditentukan dalam pekerjaan seseorang.
Parasomnia dicirikan pada beberapa peristiwa tidak wajar yang terjadi selama tidur, selama tahap tidur tertentu, atau selama siklus tidur-bangun. Gangguan khusus ini berhubungan dengan perubahan system saraf otonom, system motorik, atau perubahan kognitif yang terjadi selama siklus tidur-bangun. Yang termasuk parasomnia adalah gangguan mimmpi buruk, gangguan terror tidur, gangguan berjalan dalam tidur (tidur berjalan), dan parasomnia yang tidak tergolongkan.seorang klien penderita gangguan mimpi buruk telah sunguh-sungguh terbangun karena mimpi yang terasa sungguh hidup dan menakutkan, yang menyebabkan ansietas dan ia menjadi sulit untuk tidur kembali.
Seorang klien penderita gangguan teror tidur mengalami terbangun secara tiba-tiba disertai oleh jeritan dn tanda-tanda visiologisansietas, seperti takipnea,barkeringat,dan ketegangan otot.keesokan harinya, klien biasanya sedikit atau tidak mengingat sama sekali tentang mimpi itu. Pada gangguan tidur berjalan,klien mungkin turun dari tempat tidurnya dan berjalan disekitar tempat tidur, duduk ditempat tidur dan melihat sekelilingnya, atau hanya menarik atau membeahi selimutnya. Beberapa kasu tidur berjalan melimbatkan beberapa perilaku yang komplek, seperti membuka pintu yang terkunci, pergi keluar, memakan sesuatu, dan pergi kekamar mandi.
Orang yang berjalan dalam tidur biasanya memiliki ekspresi yang kosong dan tidak berespons ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengannya. Klien mungkin hanya sedikit atau bahkan tidak mengingat peristiwa tersebut sam sekali.pada gangguan tiduryang berhubungan dengan gangguan jiwa yang lain,dokter membuktikan adanya hubungan antara gangguan jiwa yang teridentifikasi dan masalah tidur .
Karena gangguan tidur merupakan gejala yang wajar dari masalah emosi, diagnosis gangguan tidur dibuat hanya jika sulit tidur menjadi gejala utama. (lihat tahap tidur orang dewasa, halaman 314.) dasar biologis gangguan tidyr tetap tidak diketahui. Kondisi seperti apnea, narkolepsi, parasomnia, berjalan dalam tidur, dan terror malam menunjukkan adanya predisposisi keluarga, yang menunjukkan kemungkinan bahwa gangguan ini bersifat genetis. Gangguan irama sirkadian dapat turut menyebabkan beberapa bentuk insomnia.
Posting Komentar