Akbarpost/Uveitis adalah inflamasi pada traktus uvea ( yang meliputi iris, korpus siliari, dan koroid ). Struktur jaringan yang berdekatan dengan jaringan uvea juga mengalami inflamasi . secara anatomis uveitis dapat dikategorikan menjadi uveitus anterior dan uveitis posterior . uveitis anterior, bila mengenai jaringan iris dan badan silier atau keduanya dan uveitus posterior, jika mengenai retina dan vitreus . insiden uveitus sekitar 15 kasus per 100.000 orang dan 75% diantaranya merupakan uveitus anterior.
Penyebab eksogen seperti trauma uvea atau invasi mikroorganisme atau agen lain dari luar . secara endogen, dapat disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan, mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh pasien, misalnya pada infeksi tuberkulosis herpes simpleks dan sebagainya.
Reaksi imunologi terhadap jaringan uvea anterior antara lain yaitu alergen, jamur, bakteri, virus, bahan kimia, dan trauma kemudian uveitis anterior lalu terbagi lagi antara kontraksi iris yang meradang pada sinar terang yang akan menyebabkan nyeri dan lakrimasi yang akan menyebabkan fotofobia.
Kemudian terjadi pula radang otot-otot akomodasi yang menyebabkan orang sukar melihat dekat dan akan terjadi pandangan kabur inilah yang akan mengakibatkan orang terkena infeksi mata, kemudian terjadi reaksi vaskuler yang akan menyebabkan injeksi vaskuler dan pelebaran pembuluh darah episklera dekat korneal sklera kemudian menjadi ciliary flush inilah yang mengakibatkan terjadinya resiko ketidakefektifan dan adhesi iris ke lensa.
Yang kemudian mengakibatkan pupil irreguler kecil dan non reaktif inilah yang mengakibatkan akumulasi material purulen (hipopion) dibilik mata depan dan oklusi dan seklusi pupil antara uveitis anterior dan pupil irreguler kecil dan non reaktif terjadi pula sinekia anterior dan posterior dan akan menjadi glaukoma.
Uveitis posterior terdiri dari TBC, sifilis, toksoplasmosis terbagi antara adhesi iris kelensa, eksudasi cairan tinggi protein, fibrin dan sel ke kavum viterius kemudian lesi karioretina yang dimana eksudasi cairan tinggi protein, fibrin dan sel kekavum viterius terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan visual pada mata yang terkena dan akan terjadi perubahan sensori perseptual (visual) yang akan mengakibatkan ansietas kemudian terjadi tampak sebagai titik hitam pada fundus lalu di lesi karioretina akan terjadi warna kuning keabu-abuan.
Penyebab eksogen seperti trauma uvea atau invasi mikroorganisme atau agen lain dari luar . secara endogen, dapat disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan, mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh pasien, misalnya pada infeksi tuberkulosis herpes simpleks dan sebagainya.
Reaksi imunologi terhadap jaringan uvea anterior antara lain yaitu alergen, jamur, bakteri, virus, bahan kimia, dan trauma kemudian uveitis anterior lalu terbagi lagi antara kontraksi iris yang meradang pada sinar terang yang akan menyebabkan nyeri dan lakrimasi yang akan menyebabkan fotofobia.
Kemudian terjadi pula radang otot-otot akomodasi yang menyebabkan orang sukar melihat dekat dan akan terjadi pandangan kabur inilah yang akan mengakibatkan orang terkena infeksi mata, kemudian terjadi reaksi vaskuler yang akan menyebabkan injeksi vaskuler dan pelebaran pembuluh darah episklera dekat korneal sklera kemudian menjadi ciliary flush inilah yang mengakibatkan terjadinya resiko ketidakefektifan dan adhesi iris ke lensa.
Yang kemudian mengakibatkan pupil irreguler kecil dan non reaktif inilah yang mengakibatkan akumulasi material purulen (hipopion) dibilik mata depan dan oklusi dan seklusi pupil antara uveitis anterior dan pupil irreguler kecil dan non reaktif terjadi pula sinekia anterior dan posterior dan akan menjadi glaukoma.
Uveitis posterior terdiri dari TBC, sifilis, toksoplasmosis terbagi antara adhesi iris kelensa, eksudasi cairan tinggi protein, fibrin dan sel ke kavum viterius kemudian lesi karioretina yang dimana eksudasi cairan tinggi protein, fibrin dan sel kekavum viterius terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan visual pada mata yang terkena dan akan terjadi perubahan sensori perseptual (visual) yang akan mengakibatkan ansietas kemudian terjadi tampak sebagai titik hitam pada fundus lalu di lesi karioretina akan terjadi warna kuning keabu-abuan.
Posting Komentar