Akbarpost/Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu dapat terjadi akut maupun kronis dan biasanya berhubungan dengan batu empedu atau sumbatan lain pada saluran empedu (Barbara C. Long, 1996 : 154). Sedangkan menurut Pridadi (1996 :377). Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kolesistitis adalah peradangan pada kandung empedu baik kronis maupun akut.
Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan statis cairan empedu. Sehingga dapat terjadi iritasi kemis atau mekanis dari batu yang menekan mukosa, maka epitel terluka.
Mikroorganisme
Banyak macam mikroorganisme yang berperan pada penyakit kolesistitis, seperti E. coli, streptokokus dan samonella. Kuman masuk melalui saluran limpa dan sirkulasi. Akibat dari masuknya mikroorganisme tersebut dapat mengiritasi saluran dan dinding kandung empedu.
Suplai Darah yang Tidak Adekuat
Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorpsi air dan garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 10 kali lebih pekat daripada empedu hati. Apabila suplai darah tidak adekuat maka akan mengurangi kepekatan cairan empedu sehingga akan merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi.
Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan statis cairan empedu. Sehingga dapat terjadi iritasi kemis atau mekanis dari batu yang menekan mukosa, maka epitel terluka.
Mikroorganisme
Banyak macam mikroorganisme yang berperan pada penyakit kolesistitis, seperti E. coli, streptokokus dan samonella. Kuman masuk melalui saluran limpa dan sirkulasi. Akibat dari masuknya mikroorganisme tersebut dapat mengiritasi saluran dan dinding kandung empedu.
Suplai Darah yang Tidak Adekuat
Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorpsi air dan garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 10 kali lebih pekat daripada empedu hati. Apabila suplai darah tidak adekuat maka akan mengurangi kepekatan cairan empedu sehingga akan merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi.
Posting Komentar